KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatannya kepada kita
semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
Berikut
ini, penulis persembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang berjudul “REMAJA
DAN PACARAN”. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
semua, terutama bagi penulis sendiri.
Kepada
pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan
dalam
makalah ini, penulis mohon maaf, karna penulis sendiri dalam tahap belajar.
Dengan
demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih, kepada para pembaca.
Semoga
Allah memberkahi makalah ini sehingga benar-benar bermanfaat.
Probolinggo , Juni
2013
Penulis
BAB
II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa yang
indah.Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak
menuju dewasa.Satu proses masa yang semua anak manusia telah, sedang dan akan
teradi dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja.Dunia remaja
B. Rumusan Masalah
Adapun yang dibahas dalam
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian remaja?
2. Apa saja ciri-ciri remaja?
3. Apa saja kebutuhan seorang remaja?
4. Pengertian pacaran?
5. Hubungan antara masa remaja dan pacaran?
6. Bagaimana tahapan pacaran?
7. Apa alasan seorang remaja berpacaran?
8. Adakah manfaat dari pacaran?
9. Pacaran itu perlu tidak??
10. Bagaimana pacaran yang sehat dan
betanggungjawab?
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
·
Memberikan
penjelasan kepada pembaca tentang dunia remaja saat ini
·
Memberikan informasi kepada pembaca tentang
bagaimana pacaran yang sehat
D. Manfaat
·
Bisa
mengetahui bagaimana tantangan bagi remaja saat ini
·
Bisa
menjelaskan kepada para remaja bagaimana pacaran yang sehat
E. Metodologi Penelitian
Penelitian yang Kami lakukan
dengan menggunakan metode wawancara langsung kepada responden.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja
Menurut Hurlock(1981) remaja
adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun.
Menurut Monks,dkk (2000),
remaja adalah mereka yang berusia 12-21 tahun.
Menurut Stanley Hall (dala
Santrock 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.,masa remaja
merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress).
Menurut Erickson masa remaja adalah
masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Remaja adalah
tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh
pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar
dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku,
kesehatan serta kepribadian remaja. (Darajat Zakiah, Remaja harapan dan
tantangan:
Hal inilah yang membawa para pakar
pendidikan dan psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut
dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari
kanak-kanak, serta persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum
dianggap sebagai anggota masyarakat yang perlu didengar dan dipertimbangkan
pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas dirinya. Terlebih dahulu
mereka perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kapasitas tertentu,
serta mempunyai kemantapan emosi, sosial dan kepribadian. Dalam pandangan Islam
seorang manusia bila telah akhil baligh, maka telah bertanggung jawab atas
setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala dan apabila
melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa. Masa remaja merupakan masa dimana
timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan
fisik yang lebih jelas dan daya fakir menjadi matang. Namun masa remaja penuh
dengan berbagai perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana
berkecambuk harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus
dilalui dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang.
Secara psikologis, masa remaja
adalah usia dimana individu berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia
dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua
melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah
hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang
lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang
mencolok.
Transformasi intelektual
yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai
integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri
khas yang umum dari periode perkembangan ini.
Fase remaja merupakan
perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya
organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konpka
(Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun; (b)
remaja madya: 15-18 tahun; (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Sementara Salzman
mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung
(dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat
seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan
isu-isu moral.
Dalam budaya Amerika,
periode remaja ini dipandang sebagai “Strom dan Stress”, frustasi dan
penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta,
dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang
dewasa (Lustin Pikunas, 1976).
1. Ciri-Ciri Masa Remaja
Ciri-ciri masa remaja
adalah:
Ø Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu
peralihan dari masa kanak-kanak ke peralihan masa dewasa.
Ø Masa remaja sebagai periode perubahan.
Ø Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Ø Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
Ø Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan
ketakutan, karena masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya yang baru,
karena setiap perubahan membutuhkan penyesuaian diri.
Ø Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
Ciri-ciri kejiwaan remaja,
tidak stabil, keadaan emosinya goncang, mudah condong kepada ekstrim, sering
terdorong, bersemangat, peka, mudah tersinggung, dan perhatiannya terpusat pada
dirinya.
2. kebutuhan remaja
a. Berikut yang termasuk kedalam kebutuhan
remaja :
Kebutuhan akan pengendalian
diri
b. Kebutuhan akan kebebasan
c. Kebutuhan akan rasa kekeluargaan
d. Kebutuhan akan penerimaan social
e. Kebutuhan akan penyesuaian diri
f. Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai
sosial
B. Pengertian pacaran.
Dari hasil wawancara yang
Kami lakukan sebagian besar responden mengatakan bahwa pacaran adalah hubungan
yang khusus yang di jalin oleh dua anak manusia yang berbeda jenis. Tapi
menurut sumber yang Kami baca mengatakan bahwa pacaran merupakan proses
perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap
pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan
pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari
tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari
kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan
tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.
C. Remaja dan pacaran
Masa remaja adalah masa yang
indah. Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak
menuju dewasa. Satu proses masa yang semua anak manusia telah, sedang dan akan
teradi dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta
peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif.
Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah satu hal
yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend pacaran yang digemari
sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar melakukannya.
Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasanya bila ada remaja yang belum punya
pacar berarti belum mempunyai identitas diriyang lengkap.Memang tidak dapat
dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja. Dan
kalaupun dicari satu definisi tersendiri pacaran maka akan sulit. Sebagian ada
yang mendifinisikan pacaran adalah ajang dari untuk mendapatkan kepuasan libido
seksual, atau pacaran hanya sebagai label ”saya punya pacar dan dapat
mendongkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal yang penting karena
dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi
persoalan hidup dan untuk definisi pacaran tentu akan ada banyak yang lainnya.
Awal dari pacaran bermula
ketika remaja masuk dalam tahap pubertas. Istilah pubertas berasal dari bahasa
latin yang artinya rambut. Pubertas adalah munculnya rambut didaerah genetalia
(2002:20).Bila dilihat dari sudut pandang biologis. Pubertas diawali dengan
adanya tanda-tanda kelamin sekunder yang akan membedakan remaja putra dan
remaja putri. Menurut Cole dalamWarkitri dan kawan-kawan (2002:21), tanda-tanda
tersebut adalah:
1. Tumbuh rambut dibeberapa tempat.
2. Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan
putri tumbuh buah dada.
3. Suara pada anak putra merendah, sedangkan
anak putri meninggi.
4. Pada anak putra bahu, dada bidang,
sedangkan putri adalah pinggul.
5. Otot pada anak putra kelihatan besar.
6. Mulai berfungsi kelenjar keringat
Tradisi pacaran sendiri
memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi
individu-individu dalam masyarakat yang terlibat. Dimulai dari proses
pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang
ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh agama dan
kebudayaan yang dianut oleh seseorang. Menurut persepsi yang salah, sebuah
hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang
ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas seksual atau percumbuan. Tradisi
seperti ini dipraktikkan oleh orang-orang yang tidak memahami makna kehormatan
diri perempuan, tradisi seperti ini dipengaruhi oleh media massa yang
menyebarkan kebiasaan yang tidak memuliakan kaum perempuan. Sampai sekarang,
tradisi berpacaran yang telah nyata melanggar norma hukum, norma agama, maupun
norma sosial di Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun dari
generasi ke generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga kehormatan dan
harga diri yang semestinya mereka jaga dan pelihara.
D. Tahapan-tahapan berpacaran
§ Tahap ketertarikan. Dalam tahap ini
tantangannya ialah bagaimana mendapatkan kesempatan untuk
menyatakanketertarikan dan menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama
doi, misalnya, karena penampilan fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan
(pintar), karakteristik atau sifat misalnyasabar, coolabis, dan lain-lain.
Menurut para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama lebihtertarik pada
penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik atau kemampuanyang
dimiliki cowok.
§ Tahap ketidakpastianPada masa ini sedang
terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya,
kitamulai bertanya-tanya apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya
apakah kita benar-benar tertarik sama doi. Pada tahap ini kita mendadak ragu
apakah mau melanjutkanhubungan atau tidak. Kalau kita enggak mampu memahami
tahapan ini, kita akan mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
§ Tahap komitmen dan keterikatanPada tahap ini
yang timbul adalah keinginan kita kencan dengan seseorang secara eksklusif.
Kitamenginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan
yang khusustanpa harus bersaing dengan orang lain. Kita juga ingin lebih rileks
dan punya banyak waktuuntuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi digunakan
untuk menciptakan saling cinta danhubungan yang harmonis.
§ Tahap keintiman..Dalam tahap ini mulai
dirasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk berbagilebih
mendalam dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk
lebihmengungkapkan diri kita. Tantangannya adalah menghadapi sisi yang kurang
baik dari diri kita.Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan cewek mempunyai
reaksi yang berbeda terhadapkeintiman, kita akan mudah mengambil kesimpulan
yang salah bahwa terlalu banyak perbedaanantara kita dan doi untuk melanjutkan
hubungan.
E. Alasan Remaja Berpacaran
Alasan seorang remaja
berpacaran sangat berfariasi tapi sebenarnya intinya sama saja.Berdasarkan
hasil wawancara Kami kepada teman-teman mahasiswa mereka berpacaran karena
alasan-alasan sebagai berikut:
ü Sebagai teman kencan
Agar tidak sendiri dalam
bepergian salah satunya dengan mengajak si do’i jalan bareng. Alasan ini juga
mendukung sebab-sebab remaja mempunyai pacar.
ü Untuk motivasi belajar
Meskipun jarang, ada juga
remaja yang menjadikan pacarnya sebagai motivasi untuk meningkatkan beajarnya.
ü Membutuhkan tempat pelampiasan kasih sayang
Pacaran adalah salah satu
cara untuk melampiaskan rasa kasih sayang. Yang perlu diketahui bahwa, rasa
cinta dan kasih sayang itu ada dua macam yaitu companionate love dan passionate
love. Companionate love adalah cinta yang ditunjukkan dalam bentuk
persahabatan. Sedangkan passionate love adalah cinta yang ditunjukkan dalam
bentuk cinta romantic yang lebih banyak dipengaruhi oleh aspek biologis.
Biasanya seorang remaja atau
dewasa akan mencari pacar karena kebutuhan akan passionate love ini.
companionate love bisa didapatkan dari persahabatan dengan ibu, bapak, saudara,
keluarga dan teman. Sedangkan passionate love hanya didapatkan melalui pacaran.
ü Ikut trend
Wah, pacaran koq biar
nge-trend? Ternyata ada juga remaja yang seerti ini, menjalin hubungan agar
tidak ketinggalan zaman di ere remaja sekarang.
ü Untuk membuktikan ada yang mau
Dengan mepunyai pacar
menandakan seorang remaja tersebut ada yang mencintainya.
ü Saling bantu membantu
Ini adalah alasan yang
paling sering dikemukakan,terutama bagi remaja sekolah atau masih dalam jenjang
perkuliahan.Saling bantu membantu membuat tugas sekolah/kuliah misalnya,saling
curhat memecahkan masalah masing-masing,dan lain-lain.
Hubungan dalam pacaran yang
tidak dewasa, kadang berujung pada pemanjaan salah satu pihak. Dengan alasan
ada yang membantu, seseorang misalnya, malas mengerjakan tugas sekolah atau
kuliah. Dalam hal pemecahan masalah yang mereka hadapi, terkadang menghasilkan
sebuah diskusi yang ngawur, tidak kunjung ada kata penyelesaian yang tepat,
walaupun menghabiskan waktu yang begitu sangat panjang. Diskusinya bukan
memecahkan sebuah masalah, tetapi membesar-besarkan masalah, yang terkadang
sangat kecil dan bisa diselesaikan sendiri, tetapi karena tidak ada bahan
pembicaraan lain, sehingga hal tak penting sama sekali pun dibicarakan.
ü Status
Berkencan bagi laki-laki dan
perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap, memberikan status dalam
kelompok sebaya, berkencan dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke
status yang lebih tinggi dalam kelompok sebaya.
ü Sosialisasi
Kalau anggota kelompok
sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan
perempuan harus berkencan apabila masih ingin menjadi anggota kelompok dan
mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok
ü Hiburan
Apabila berkencan
dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasanganya mempunyai
berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu
sikap baik hati dan menyenangkan
ü penjajakan sebelum menikah
ada yang menganggap bahwa
masa pacaran itu sebagai masa penjajakan, media perkenalan sisi yang lebih
dalam serta mencari kecocokan antar keduanya. Semua itu dilakukan karena
nantinya mereka akan membentuk rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian norma
di tengah masyarakat membolehkan pacaran. Paling tidak dengan cara membiarkan
pasangan yang sedang pacaran itu melakukan aktifitasnya. Maka istilah apel
malam minggu menjadi fenomena yang wajar dan dianggap sebagai bagian dari
aktifitas yang normal.
F. Manfaat pacaran
Berdasarkan hasil wawancara
kami,mereka mengatakan bahwa pacaran memiliki manfaat bagi mereka,manfaat
tersebut antara lain:
ü Ada teman curhat selain teman dan orang tua
Terkadang seorang remaja
malu untuk menceritakan hal-hal pribadi kepada orang tuanya,dan lebih nyaman
menceritakannya kepada sang pacar.hal ini bisa jadi karena hubungan orangtua
kepada anaknya kurang begitu dekat sehingga anak tidak nyaman menceritakan
masalah pribadinya kepada orangtuanya.
ü ada yang bisa ngertiin kita selain keluarga
dan teman
Perhatian dari keluarga di
nilai kurang oleh para remaja dan mencari seorang pacar biar ada yang
memberikan perhatian kepada dia secara khusus.
ü bisa jadi penyemangat juga
ada juga yang berpendapat
bahwa dengan punya pacar maka akan jadi penyemangat bagi dia ketika menghadapi
masalah.
ü belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis.
Pendapat berikutnya yaitu
belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis,maksudnya dengan mempunyai pacar
maka seorang remaja akan bisa bersosialisasi dengan lawan jenisnya.
ü :motivasi berprestasi,
Pendapat berikutnya yaitu
menjadi motivasi perprestasi.para remaja berpendapat bahwa dengan punya pacar
maka prestasi mereka akan membaik karena ada yang memberikan motivasi-motivasi
dan motivasi tersebut di nilai remaja begitu kuat karena di berikan oleh orang
yang special baginya sehingga mendorong sang remaja untuk belajar dengan
sungguh-sungguh agar tidak mengecewakan sang pacar.
ü pembelajaran untuk dapat lebih dewasa dan
konsekuen pada keputusan.ketika berpacaran tentu banyak hal yang di toleransi
karena perbedaan-perbedaan keduanya mulai dari gaya hidup,dan lain-lain
sehingga menuntut mereka untuk saling mengerti dan menuntut mereka untuk
berfikir lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut.
ü pembelajaran untuk dapat memegang teguh suatu
komitmen.pacaran adalah ajang untuk memegang teguh suatu komitmen yang telah
mereka sepakti sebelum atau selama berpacaran.
G. Pacaran itu perlu nggak sih????
Soal pertanyaan ini ada
beragam pendapat yang di berikan ketika kami mewawancarai teman-teman mahasiswa
ada yang merasa perlu dan juga ada yang merasa tidak perlu berpacaran.mereka
merasa perlu karena:
Mumpung masih muda jadi
nikmatin dulu masa muda,menurut mereka masa muda adalah masa untuk bersenang-senang,masa
untuk menjalin kasih sayang dengan lawan jenis biar tidak di bilang tidak laku
dan berbagai macam celaan yang di berikan kepada remaja yang tidak mempunyai
pacar.
Sedangkan yang bilang tidak
perlu karena mereka beralasan bahwa agama kita (islam) melarang yang namanya
pacaran.
H. Pacaran yang sehat
Dari hasil wawancara Kami
tentang hal ini mereka mengatakan bahwa pacaran yang sehat itu dengan cara
melakkukan pendekatan dan saling mengenal pasangannya dengan cara yang
positif,tidak melakukan seks bebas,dan tidak merugikan kedua belah pihak.
Berdasarkan sumber yang kami
kumpulkan,pacaran yang sehat itu antara lain:
· Sebelum memulai hubungan pacaran,
alangkah baiknya jika Kita melakukan pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan di
sini Kami maksud sebagai proses Kita untuk mengetahui bagaimana pola tingkah
laku, ataupun keseharian calon pasangan Kita. Hal ini dilakukan agar kelak pada
saat berpacaran tidak ada rasa penyesalan saat Kita mengetahui ada sesuatu yang tidak sesuai dengan
keinginan Kita yang dimiliki oleh calon pasangan Kita.
· Sebelum memulai hubungan pacaran,
sebaiknya kita juga harus jujur kepada pasangan kita. Jujur di sini saya maksud
adalah agar kita mengakui segala sesuatu tentang kita, baik itu tentang
kebaikan dan keburukan kita. Terutama keburukan, karena tidak dapat dipungkiri
lagi orang lain pasti lebih bisa menerima kebaikan daripada keburukan orang
lain. Hal ini dilakukan agar pasangan kita tidak lagi terkejut apabila saat
menjalani hubungan tingkah buruk kita diketahui, karena sepintar-pintarnya
manusia menutupi keburukannya pasti akan ketahuan juga suatu saat. Oleh karena
itu, saya beranggapan lebih baik kita menerima keburukan pasangan kita terlebih
dahulu daripada menerima kebaikannya, karena semua manusia adalah tempat di
mana kekhilafan dan kesalahan selalu terjadi.
· Pada saat menjalin hubungan, sebaiknya
kita selalu saling percaya terhadap pasangan masing-masing. Saling percaya di
sini bukan berarti kita membiarkan apasaja bebas dilakukan pasangan kita,
asalkan dia suka TIDAKK… saling percaya di sini saya maksudkan bahwa suatu
sikap yang memberikan rasa percaya dengan anggapan bahwa dia selalu bertanggung
jawab dengan semua perbuatannya dan tidak akan melakukan apapun yang bisa merusak
hubungan yang sedang dijalin. Dalam hal ini sebaiknya kita tidak terlalu
berlebih dalam memberikan perhatian apalagi sampai membuat pasangan kita sampai
merasa terkekang.
· Selalu berpikiran positif atas apa
yang dilakukan oleh pasangan kita.
· Dan ini adalah point penting yang
belakangan ini banyak dilupakan oleh muda-mudi saat ini dalam menjalani
hubungan pacaran, dimana kita harus menjauhi apa yang di sebut dengan melakukan
hubungan badan di luar nikah. Hal ini adalah pelanggaran berat yang melanggar
kesusilaan, norma-norma agama, dan nilai-nilai luhur hidup. Rasa sayang dan
cinta dalam tahap pacaran tidak harus digambarkan dengan melakukan hubungan
ini, dewasa ini banyak pasangan yang mengatakan bahwa mereka melakukan hubungan
suami istri karena dilandaskan oleh rasa saling cinta dan saling sayang padahal
itu salah. Apabila kita mencintai dan menyayangi pasangan kita seharusnya kita
menjaga dia dan menjauhkan dia dari hal-hal buruk seperti ini sampai kita dan
pasangan kita menuju ke jenjang pernikahan. Oleh karena itu langkah yang baik
agar kita dapat terhindar dari perbuatan ini adalah dengan cara mendekatkan
diri selalu dengan TUHAN YME melalui ajaran agama yang kita yakini
masing-masing. Dan juga sebaiknya kita masing-masing harus bisa lebih mawas
diri dan mengontrol diri kita masing, kita harus belajar membuang hawa nafsu
dan pikiran-pikiran negative yang ada di dalam diri kita sendiri.
· Sebaiknya orang tua atau keluarga kita
mengetahui dengan siapa kita sedang menjalani hubungan pacaran. Mungkin untuk
sebagian orang hal ini adalah hal yang malas untuk dilakukan, tetapi menurut
saya pribadi ini adalah hal yang baik, kita ambil satu sisi positif nya apabila
orang tua kita mengetahui kita berpacaran dengan seseorang kita lebih bisa
belajar untuk menjalin hubungan pacaran yang serius dan bukan lagi “pacaran
main-mainan”. Lagipula orang tua mempunyai pengalaman yang lebih jauh dari
kita, sehingga kita bisa meminta pendapat apabila kita perlu orang lain untuk
“sharing” tentang hubungan kita.
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Penelitian yang kami lakukan
dengan menggunakan metode wawancara dengan sejumlah pertanyakan di ajukan ke
responden.Hal-hal yang kami pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa pengertian pacaran menurut
Anda??????????
2. Apa manfaat pacaran bagi Anda??????????
3. Ketika pacaran hal-hal apa saja yang
Anda lakukan??????????
4. Apa alasan Anda berpacaran???
5. Menurut Anda pacaran itu perlu
tidak??????????
Responden 1:
1. Menurut Saya,pacaran adalah jalinan kasih
antara pria dan wanita yang sedang di landa cinta.
2. Manfaat pacaran bagi Saya yaitu ada teman
curhat selain teman dan orang tua
3. Hal-hal yang Saya lakukan ketika
berpacaran yaitu ngobrol,jalan,nonton,curhat,makan
4. Alasan Saya berpacaran yaitu biar ada
yang perhatiin
5. Menurut Saya pacaran itu perlu dan tidak
perlu.
a. Perlunya mumpung masih muda jadi di
nikmatin dulu
b. Tidak perlunya boros waktu
Respondon 2:
1. Menurut Saya,pacaran adalah hubungan
antara pria dan wanita yang telah merasakan kasih sayang dan kecocokan antara
keduanya.
2. Manfaat pacaran bagi Saya ada yang bisa
ngertiin kita selain keluarga dan teman terus bisa jadi penyemangat juga.
3. Hal-hal yang Saya lakukan ketika
berpacaran yaitu jalan,ngobrol,curhat,makan,
4. Alasan Saya berpacaran yaitu buat
seriusan ke masa depan.
5. Menurut Saya pacaran itu perlu dan tidak
perlu.
a. Perlunya yaitu sebagai penjajakan
sebelum menikah.
b. Tidak perlunya yaitu menurut agama tidak
boleh.
Responden 3:
1. Menurut Saya,pacarn adalah 2 orang
berbeda jenis kelamin yang saling menyayangi.
2. Manfaat pacaran bagi Saya yaitu belajar
bersosialisasi terhadap lawan jenis.
3. Hal-hal yang Saya lakukan ketika
berpacaran yaitu aktif berkomunikasi,saling memberi perhatian khusus.
4. Alasan Saya berpacaran yaitu menjaga
gengsi atau karena butuh kasih sayang dan menyayangi.
5. Menurut Saya pacaran itu tidak perlu
karena masih banyak hal penting yang ingin di capai untuk membahagiakan orang
tua.
Responden 4:
1. Menurut Saya,pacaran adalah menjalin
suatu komitmen dengan lawan jenis yang dapat memberikan keyakinan,kesamaan
minat,kesamaan pemikiran,memberikankenyamanan,dan lain-lain.
2. Manfaat pacaran menurut Saya
yaitu:motivasi berprestasi,pembelajaran untuk dapat lebih dewasa dan konsekuen
pada keputusan,pembelajaran untuk dapat memgang teguh suatu komitmen
3. Hal-hal yang Saya lakukan ketika berpacaran
yaitu ngobrol,beraktivitas sama-sama,meluangkan waktu buat hobby yang sama.
4. Alasan Saya berpacaran yaitu sama-sama
suka dan sama-sama ingin memiliki.
5. Menurut Saya pacaran itu perlu dan tidak
perlunya tergantung situasi dan kondisi.
Dari hasil wawancara di atas
Kami bisa menarik beberapa kesimpulan di antaranya:
1. Pacaran adalah jalinan atau hubungan
khusus yang di jalin oleh 2 anak manusia yang berbeda jenis.
2. Manfaat pacaran sebagai pembelajaran
untuk menjaga komitmen,sebagai penyemangat dan tempat mencurahkan isi hati.
3. Hal-hal yang di lakukan ketika berpacaran
yaitu makan,jalan bersama
4. Alasan berpacaran yaitu butuh
perhatian,penjajakan sebelum menikah.
5.
BAB
IV
KAJIAN
TEORI
Berbicara tentang remaja maka kita
akan di hadapkan pada persoalan-persoalan seperti tingkah-tingkah unik para
remaja dan salah satunya adalah pacaran yang sekarang sudah jadi trend di
kalangan remaja.Seorang remaja akan di cela atau bahkan di jauhi sama
teman-temannya jika belum memiliki pacar,maka dari itu seorang remaja akan
menjalin hubungan dengan lawan jenisnya agar tidak di hina sama teman-temannya.
Berkaitan dengan persoalan
di atas kita bisa menjelaskannya dengan menggunakan teori dari Abraham Maslow
tentang Hierarki Kebutuhan.
Menurut teori ini manusia
itu cenderung untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga apa yang dia
lakukan, semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. dari sikap dan cara
untuk mendapatkan kebutuhannya itulah yang akhirnya akan membentuk perilaku dan
kepribadiannya. Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima. Yaitu mulai dari
yang paling dasar, kebutuhan fisik (makan, minum, sehat, bernafas, dll).
Kemudian kebutuhan rasa aman (perasaan aman, kondusif, tenang, dan damai). Lalu
kebutuhan cinta kasih (kebutuhan individu untuk selalu dicintai). Naik lagi
menjadi kebutuhan harga diri (kebutuhan individu untuk dihormati dan dihargai
kemudian ditunjukkan dalam pencapaian status, prestasi, dll.). Dan kebutuhan
final serta yang tertinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan
individu untuk mengekpresikan dirinya). Bila kita gambarkan, maka kita dapat
melihat dengan jelas urutan-urutan kebutuhan tersebut.
Menurut Maslow,
kebutuhan-kebutuhan tersebut bertingkat. Jika kebutuhan yang ada di bawahnya
belum terpenuhi, maka kebutuhan yang di atasnya tidak akan terpenuhi. Maslow
juga membagi kebutuhan tersebut ke dalam dua kelompok. Yaitu kelompok D-need
(deficit need) seperti kebutuhan fisik, rasa aman, cinta, dan harga diri. Dan
yang kedua adalah kebutuhan B-need (being need) yaitu kebutuhan aktualisasi
diri. D-need merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Jika kebutuhan-kebutuhan
ini tidak terpenuhi, maka seseorang akan terus berusaha semampunya untuk
mencari kebutuhan dan memenuhi kebutuhan D-need tersebut. Dan akan berakhir
ketika dia merasa kebutuhannya telah terpenuhi. Namun tidak menutup kemungkinan
dia akan mencari lagi kebutuhan itu layaknya orang yang mencari air ketika dia
haus lagi.
Dengan memahami teori dari
Abraham Maslow, orang yang punya pacar, pacaran atau berpacaran kemungkinan :
Ø Berasal dari keluarga yang broken home,
sehingga dia tidak pernah merasakan cinta kasih dari orang tua dan keluarganya.
Jika hal ini terus terjadi sampai dia dewasa, maka disinilah kebutuhan
neurotiknya mulai tumbuh dan berkembang, dimana dia akan selalu terobsesi untuk
mendapatkan cinta yang sebanyak-banyaknya dan cenderung berlebihan. Ketika itu
sampailah ke telinganya tentang budaya pacaran yang sedang ngetrend di kalangan
muda. Dan untuk memenuhi kebutuhan akan rasa cinta yang begitu kuat itu,
akhirnya terjadilah apa yang kita sebut dengan pacaran. Bahkan, bisa jadi
pasangan/pacarnya itu juga mempunyai visi dan misi yang sama, yaitu mencari dan
mendapatkan cinta, karena kebetulan sama-sama berasal dari keluarga yang broken
home.
Ø Kurang mendapat kan cinta dari orang tuanya
ataupun sudah mendapat kan kasih sayang yang berlimpah dari keluarganya tapi
dia belum merasa hidupnya sempurna karena belum mempunyai pacar yang merupakan
orang yang akan mewarnai hidupnya.
Ø Seorang remaja berpacaran untuk mendapat
pengakuan dari teman sebaya nya bahwa dia sekarang ada yang suka.
Ø Karena gejolak muda dimana mereka selalu
ingin mencoba hal-hal baru dan tidak mau di bilang ketinggalan jaman karena
tidak memiliki pacar.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dunia remaja memang unik,
sejuta peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan
positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah
satu hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend pacaran yang
digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar
melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasanya bila ada remaja yang
belum punya pacar berarti belum mempunyai identitas diriyang lengkap.Memang
tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan
remaja.
B. Saran
Ø Jadikan agama dan keimanan sebagai alat untuk
membatasi atau mengontrol diri dalam berpacaran agar tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas atau seks bebas.
Ø Bagi mempunyai pacar diharapkan untuk bisa
menjaga diri, kehormatan kesucian dan nama baik dirinya sendiri, keluarga,
agama, almamater dan daerah asalnya serta bangsanya.
Ø Jadikan pacaran sebagai motivasi atau
penyemangat untuk berprestasi dalam bidang pendidikan.
Ø Ada baiknya tidak usah pacaran ta’aruf saja
sesuai yang di ajarkan agama kita (islam) agar segala macam fitnah tidak
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/16577941/Pacaran-Di-Kalangan-Remaja-Sekarang
http://www.anakciremai.com/2008/04/makalah-psikologi-tentang-psikologi.html
http://www.psychologymania.com/2011/04/seberapa-penting-pacaran-sebelum.html
http://forum.vivanews.com/lajang/115208-7-alasan-remaja-ingin-mempunyai-pacar.html
http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/12/alasan-alasan-yang-umum-untuk.html
http://jackysitinjak.blogspot.com/2011/05/bagaimana-hubungan-pacaran-yang-sehat.html
http://ranamaiza.speedytaqwa.com/post/kategori/182/fiqih
http://www.psychologymania.com/2012/02/apakah-pacaran-itu-sebuah-kebutuhan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar